Kamis, 24 Januari 2013

Di Indonesia Koran akan Bertahan

 Pembaca yang budiman, saya sering membaca ramalan para pakar media, orang-orang yang lebih pintar, pastinya jauh lebih pintar dari saya, tentang ramalan bahwa masa hidup (lifetime) koran (newspaper) di Indonesia akan habis pada tahun 2022 atau 10 tahun mendatang. Saya hanya tersenyum geli, karena kita ini kan tinggal di Indonesia, tinggal di negara dunia ketiga, kalau di negara maju mungkin saja koran (newspaper) mendekati masa tepinya (edge time).Saya menebak mungkin para pakar media itu sekolahnya di negara maju mungkin di Eropa atau USA.

Koran, harian surat kabar konvensional yang dicetak di atas paper atau kertas merupkan jenis old media. Dan media dotcom adalah new media. Namun di negara dunia ketiga terutama di Indonesia Koran akan bertahan  sangat lama bahkan dalam perkembangan teknologi komunikasi (pertekkom).

Mengapa ?

Jawab saya ringkas saja :

1.    Membaca koran lebih murah ongkos sosialnya (social cost)  dibanding membuka laman dotcom. Secara sosial, membaca koran dapat dilakukan dengan ongkos sosial lebih murah, bisa dibaca di lokasi mana saja, di public area, tanpa khawatir dilirik copet. Kalau membaca e-paper di public area,  semisal di stasiun, terminal dll, maka copet  dapat segera melirik gadget canggih  calon korbannya.
2.    Ongkos ekonomi mungkin lebih mahal, ketimbang e-paper atau membaca media dot.com, tapi dengan membaca koran, pembaca yang mayoritas rakyat banyak akan mudah menemukan tujuan yang dicarinya  terutama iklan-iklan baris, kartun, dan aneka berita yang  rakyat sudah hafal letak halamannya.
3.    Koran dapat dilipat, dijadikan berbagai macam kegunaan misal : alas duduk, bahkan dipinjamkan kepada orang yang baru saja dikenal di dalam bus, tanpa khawatir apapun. Meskipun koran kita tidak kembali, atau robek, tak masalah berarti. Lain halnya kalau kita meminjamkan gadget ke orang baru dikenal, hanya untuk membaca berita, nah itu lain ceritanya...
4.    Koran mengasyikkan dibaca pagi hari sambil minum kopi, kalaupun ketumpahan kopi yang panas, maka koran tinggal dikibaskan, lain kalau gadget mahal kesiram kopi...
5.    Di Indonesia  membaca koran dilakukan oleh rakyat biasa, dari kelas bawah, kelas menengah hingga kelas atas dengan menghargai waktu luang (leisure time). Saudaraku, waktu luang amat berharga dalam kehidupan rakyat yang keras ini. Koran membuat waktu luang itu terasa asyik,aman dan simpel. Kita tidak perlu cemas men-charge baterai koran bukan ?

Maka itu saya yakin koran (newspaper) di Indonesia akan bertahan bahkan hingga tahun 2022, dan tahun –tahun setelahnya, ini menurut saya lho,  apalagi saya ini kan terkenal sebagai penggemar kopi yang sangat menyukai membaca koran pagi sambil menyeruput kopi panas yang masih ngebul asapnya,... eittt... aduh....koran saya kecipratan kopi,  ah tenang untungnya bukan gadget yang kesiram kopi...

Oleh : Eko Yuni Susanti, penggemar koran dan kopi 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar